Thursday 1 March 2018

Hunting Bareng - MACRO PHOTOGRAPHY


Sejak ikut komunitas fotografi kompakers bandung ini adalah kedua kalinya aku ikut acara hunting bareng bersama komunitas fotografi lain yaitu Geojabar, Instanusantara Bandung, dan Camera Indonesia. Hunting bareng (hunbar) yang pertama itu bertema "Slowspeed Photography" yang dilaksanakan di sepanjang jalan asia afrika pada malam hari waktu itu. Dan yang kali ini mau aku cerita adalah hunbar kedua dengan tema "Macro Photography" yang dilaksanakan di Taman Hutan Raya H. Djuanda, Kota Bandung.

Macro photography adalah foto yang dilakukan dengan cara memotret dalam jarak yang sangat dekat dengan pada objeknya untuk medapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar atau mikroskop.
Kalau yang pernah liat foto semut-semut atau ulet-ulet dalam jarak dekat ya itulah yang dinamakan macro photography shay.

Hunting benar-benar dimulai pada pukul 09.00 WIB padahal di fyler acara dimulai pukul 08.00 WIB. Yaaaa taulah ya beb orang indonesia ngaretnya kaya gimana hihihi.

Kalau komunitas fotografi kompakers bandung didominasi oleh anggotanya yang senang atau bahkan jago dalam dunia food photography, beda halnya dengan 3 komunitas fotografi yang hunting bareng saat ini yaitu Geojabar, Indung (Instanusantara Bandung), dan Camera Indonesia. Setahuku kebanyakan dari 3 komunitas itu lebih ke landscape photography, street photography, toys photography dan lain-lain.
Aduh aku newbie jadi belum tahu banyak mengenai dunia fotografi selain food photography yang memang aku ikut dikomunitasnya dan itu pun masih harus banyak belajar lagi.

Saat semua dari masing-masing komunitas berkumpul, bukep memberi intruksi untuk pembagian kelompok yang setiap kelompok berisi 5 orang dari berbagai komunitas. Jadi akan ada satu atau dua orang yang membimbing kita saat mempraktikan macro photography disetiap kelompoknya. Aku sudah mendapat kelompok yang akan dibimbing oleh kang Rain yang udah jago nih makro-annya.

Karena aku engga punya lensa makro, jadi aku hanya menggunakan lensa kit bawaan dari kameranya. Kamera yang aku gunakan adalah kamera mirrorless merk Canon Eos M3.
Sebelum mulai mempraktekan macro photography, aku diberikan arahan sedikit oleh beberapa teman yang sudah jago macro photography.
Akhirnya sampailah pada praktek. Objek pertama yang dikeluarkan adalah tanaman dandelion berwarna putih yang cantik. Tanaman dandelion yang ukurannya kecil itu diletakan berdiri pada sebuah vas kecil yang sudah disediakan oleh tim yang aku lupa teteh dan akang itu dari komunitas mana (maaf yaaa hihi). Untuk menambah kesan dramatis, tim menyemprotkan air ke tanaman dandelion tersebut kemudian mempersilahkan kita untuk mulai memotret.

Aku mencoba memotret tanaman dandelion itu dengan menggunakan kamera yang aku bawa dengan menggunakan teknik menzoom sampe pada titik maksimal untuk mendapatkan fokus detail dari objek tanaman dandelion tersebut dengan manual setting  F16, ISO 100. Settingan kamera kubuat manual, jujur saja aku belum paham betul bagaimana menggunakan kamera dengan berbagai teknik, aku adalah benar-benar seorang pemula.
capture by Camera

Cekrek! Yeaaay aku mendapat beberapa foto yang yaaaa lumayanlah yaaa, masih belum bisa sebagus seperti teman-teman lain yang menggunakan lensa makro tambahan.

Aku terus mencoba beberapa kali memotret objek-objek yang lain yang sudah disediakan oleh tim. Seperti titik-titik air yang diberi warna, satu petik tanaman dandelion, dan ulat bulu (ini paling ngeri). Yang lain mencari objek yang bergerak seperti hewan kecil dan kupu-kupu.

Oh iya, disini tidak semua yang ikut hunting menggunakan kamera DSLR atau kamera profesional lainnya. Yang menggunakan camera handphone juga banyak loh. Dengan menggunakan lensa tambahan untuk handphone bernama lensbong, para peserta yang memotret menggunakan handphone bisa langsung mempraktekan macro photography ini. Bahkan ada juga camera handphone yang sudah canggih-canggih saat ini yang di pengaturan kameranya ada khusus untuk macro photography.

Sampai akhirnya ketika aku sedang mencoba-coba untuk memotret, kemudian "klik" kameraku mati! Yaps, baterainya habis karna sebelumnya aku gunakan untuk foto sunrise pada waktu subuh di hari yang sama. Agak kecewa awalnya karna merasa tidak bisa meneruskan untuk belajar macro photography tapi aku tidak berhenti sampai disitu. Aku keluarkan handphoneku dan aku meminjam lensbong kepada teman-teman yang membawa lensbong hari itu. Aku lanjutkan kembali mempelajari macro photography.


Kali ini, dengan menggunakan kamera handphone dan lensbong pinjaman dari teman-teman yang baik hati, aku memotret satu petik tanaman dandelion yang artistik menurutku, karna tim menambahkan titik-titik air berwarna di atas petikan tanaman dandelion tersebut.
Satu petik tanaman dandelion tersebut dibuat berdiri diatas "malam" (atau apa ya aku nyebiutinnya, slime kali ya? mainan anak-anak ituloh. Yah pokoknya itu deh hihihi) supaya petikan tanaman dandelion tersebut bisa berdiri dengan alas kertas berwarna dan plastik bening.
Aku menggunakan handphone bermerk Oppo F1 Plus. Bagi teman-teman yang sama-sama menggunakan handphone bermerk ini, kamera diatur pada Expert Mode dengan pengaturan AWB di daylight, Exposure none, ISO 100, Shutter auto, Focus auto dan aktifan mode RAW agar resolusi foto tinggi dan tidak pecah ketika dilakukan editing.
Caraku memotret yaitu dengan cara mendekatkan handphone yang sudah dipakaikan lensbong kepada objek yang akan di foto, fokuskan kamera pada satu titik di objek, dilarang keras banyak gerakan ketika sedang memotret agar hasil foto tidak goyang. Cekrek! Dalam beberapa kali jepretanku, hanya beberapa yang fokus hahaha itu dikarenakan aku masih goyang-goyang saat sedang memotret. Yang paling agak mending adalah foto yang diatas itu. Alhamdulillah segitu juga yaaaa hihihi.

Aku memotret dengan penuh perjuangan cyin, ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk macro photography menurutku cukup sulit, aku harus fokus, tahan nafas, jangan banyak bergerak supaya mendapat hasil yang fokus terhadap objek yang aku foto. Seperti tidak cape tapi nyatanya lebih cape daripada food photography beb. Serius!

Hunting Bareng Macro Photography
Inilah manfaatnya dari hunting bareng dengan komunitas sejenis namun dengan keahlian yang bebeda. Kita bisa belajar banyak hal yang baru, bagaimana cara memotret suatu objek dengan baik. Kesimpulannya, menurutku macro photography sangat melelahkan tapi menyenangkan dan tentunya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Senang sekali.
Terimakasih! Sampai bertemu di hunbar selanjutnyaaa!

Keep Productive!
Never stop learning about everything!


Love,
Helda Kardyana









12 comments:

  1. Waw susah tp kalau kita tekun dan mau belajar pasti bisa dan hasilnya bagus beb ku suka hasilnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. kataku makro emang susah beb, kudu tahan nafassss. ini masih belajar dan terus harus terus belajar :)

      Delete
  2. Wiihh pengen juga ikut komunitas fotografi gini, tapi blm punya kamera nya haha. Seru ya kayaknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayook! gak harus selalu punya kamera kok, pake hp juga bisa. hp jaman now kan udah canggih2 hihi

      Delete
  3. waaah keren hasilnya teeh, dan alhamdulillah dapet ilmu baru lagi Macro photography hhii

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah masih harus banyak belajar, makro tuh kataku susah banget huhu

      Delete
  4. Seru ya komunitas nya.... Ilmu makro nya aku praktekan akh kayaknya susah jg tapi pengen belajar

    ReplyDelete
  5. Waah baru pertama nyoba aja udah sebagus itu, jadi penasaran nyobain kalau pakai hp gimana, makasih sharingnya Helda :)

    ReplyDelete
  6. Gak ngerti foto daku teh.. Fotonya kereeen tapi..mangat terus teh😀

    ReplyDelete
  7. eh bagus banget hasil fotonya... ini ada faktor tangan yg pegang kamera nya jg udah jago gak si :'''

    ReplyDelete
  8. wiii bagus hasil fotonya, jadi pengen ikutan hunting

    ReplyDelete