Thursday 29 March 2018

REVIEW - Azalea Shampoo & Hair Mist



Assalamualaikum beauty!
Bagi wanita yang berhijab, memelihara kesehatan rambut adalah hal yang benar-benar butuh perhatian lebih. Karna pada dasarnya permasalahan rambut seperti panas, ketombe, rontok, lepek, bau dan lain sebagainya itu dialami oleh kebanyakan wanita yang berhijab. Yang tentunya hal itu juga aku alami sendiri.

Dalam aktivitas keseharianku yang sekarang ini cukup padat tentunya waktu dalam menggunakan hijab juga jadi lebih lama dari biasanya. Kepala terpapar sinar matahari, rambut menjadi kekurangan oksigen, dan lain sebagainya. Gak jarang aku ngerasa gatel di sekitar rambutku setiap kali usai terpapar sinar matahari dan hal itu bikin aku bener-bener gak nyaman. Apalagi kalau gatal di kulit kepala muncul ketika aku sedang rapat dengan atasan misalnya, ah engga banget deh.

Kali ini aku mau coba review 2 produk baru dari brand terkenal Natur. Jadi Natur ini mengeluarkan 2 produk baru yang diberi label "Azalea inspire by Natur". Azalea ini mempunya 2 produk yang diperuntukkan untuk para wanita yang berhijab, yaitu Azalea Shampoo dan Azalea Hair Mist.



1. Azalea Shampoo 



Tekstur dari Azalea shampoo ini menurutku sedikit lebih encer dari produk shampoo-shampoo lainnya yang cukup kental dan padat. Warna dari shampoonya coklat agak bening gitu. Aromanya cukup menenangkan karna ada dua kandungan yang cukup bikin aku tertarik kenapa aku mau review ini, yaitu Olive Oil dan Gingseng.
Seperti yang kita tahu manfaat dari olive oil itu banyak sekali begitu juga untuk memelihara kesehatan rambut. Olive Oil atau minyak zaitun bermanfaat sebagai pelembab rambut, mengatasi ketombe, mengatasi rambut bercabang, mengatasi rambut kusam, lepek, dan kaku juga bisa membuat rambut lebih mudah diatur. Sedangkan gingseng bermanfaat sebagai nutrisi ekstra untuk akar rambut sehingga membuat rambut menjadi lebih kuat dan terhindar dari masalah kerontokan, juga menjadi peran dalam melindungi rambut dari sengatan sinar matahari karna mengandung selulosa.

Pertama kali aku pake shampoonya, aku cukup suka dengan aromanya yang menenangkan. Aku juga suka dengan adanya cooling sensation di kulit kepalaku ketika menggunakan shampoo ini. Hanya saja aku kurang suka dengan hasil setelah aku bilas dengan air, kurang lembut aja gitu menurutku. Jadi setelah aku bilas, aku ulangi menuangkan shampoo ke kepalaku dan kemudian dibilas kembali.
Aku adalah tipe orang yang kalau pakai shampoo itu pokoknya hasilnya harus langsung lembut ke rambutku, biar berasa keramasnya, hehehe.

2. Azalea Hair Mist



Selesai keramas menggunakan Azalea Shampoo, ketika rambut setengah kering aku langsung menyemprotkan Azalea Hair Mist dengan jarak kurang lebih 10 cm dari rambutku.
Lagi-lagi aku suka banget sama aroma dari rangkaian azalea ini, terlebih si Azalea Hair Mist ini. Aromanya yang segar dan menenangkan membuat aku jatuh cinta dengan hair mist ini.
Oiya, selain penggunaan pada rambut ternyata Azalea Hair Mist ini bisa juga dijadikan sebagai body mist, loh. Multifungsi banget, kan! Happy deh kalau ada satu produk yang multifungsi tuh, hihi.

Aku suka dengan hasil dari Azalea Hair Mist ini, selain karna aromanya aku juga suka dengan efek yang aku rasain di rambutku. Rambut menjadi lebih lembab dan lebih lembut daripada hanya sekedar menggunakan shampoo saja.



Kesimpulan :

Review jujur nih yaaa temen-temen semua.
Setelah beberapa kali aku menggunakan shampoo dari Azalea ini kayanya sih ya ini gak cocok di rambutku. Karna gini, sebagian besar wanita berhijab pasti mengalami salah satu masalah rambut yang ngeselin banget yaitu lepek. Ternyata itu tidak berlaku untukku, justru semenjak berhijab rambutku itu amat sangat kering, dan bikin rambut aku makin kering. Jadi, ini sepertinya memang direkomendasikan untuk temen-temen semua yang mengalami masalah rambut lepek. 
Dan untungnya, aku terbantu dengan Azalea Hair Mist yang aku gunakan setiap kali setelah keramas. Hair mistnya bantu banget untuk bikin rambutku lembab dan engga kering setelah menggunakan shampoonya. 
Azalea Hair Mist ini juga bisa aku bawa kemanapun aku beraktivitas. Karna aku pake juga ke badan dan ke hijab aku, setiap kali sedang berkativitas diluar ruangan aku bisa semprot ulang hair mist dari Azalea ini ke leher dan hijabku. Kembali fresh lagi deh, jadi aku bisa fresh seharian!

Oke, segitu aja review dari ku mengenai Azalea Shampoo & Azalea Hair Mist by Natur. 
Sukses terus untuk Natur dalam mengeluarkan produk-produk alami andalannya.

Thankyou, beauty!



Love,
Helda Kardyana.
 












Sunday 4 March 2018

MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH (PART 3) - Yakin?

Dalam waktu seminggu aku mengenalnya, aku masih tidak percaya akan adanya seseorang yang baru saja hadir dalam kehidupanku dan langsung menyatakan keseriusannya dengan tanpa waktu yang lama. Sungguh saat itu aku dihantui rasa takut dan bingung.
Bukan aku ingin membuka masa lalu, tapi aku ingin mengatakan alasan ketakutanku saat itu.
Aku pernah ada di hubungan yang cukup lama dengan seseorang namun gagal dalam hubungan yang serius.
Aku merasakan hal yang sama ketika dia datang secepat itu dan menyatakan keseriusannya.
Aku takut untuk kembali gagal dalam menjalin suatu hubungan terlebih dengan dia, dia yang baru saja aku kenal. Aku benar-benar tidak mengenali dia seperti apa dan bagaimana saat itu.

Namun entah mengapa dan bagaimana, dia begitu yakin terhadapku. Lalu, akupun merasakan hal sama saat itu meski masih tetap dihantui rasa bingung dan takut.


Seminggu setelah dia menemui orang tuaku, kembali dia membuktikan keyakinannya dan untuk menghilangkan rasa takut dan bingung yang aku rasakan waktu itu. Dia membawaku ke keluarganya untuk dikenalkan. 
Ada cerita sebelum aku dibawa kerumahnya. Dia bercerita bahwa dia pernah berbicara ke mamanya kaya gini,

"mah, aku mau nikah"
"nikah gimana ari kamu, calonnya aja belom ada"
"ada, nanti aku kenalin"

Kemudian, hari itu tepat pada hari sabtu tanggal 1 Oktober 2016 dia menjemputku kekantor untuk diajak ke rumahnya. Waktu itu kita gak langsung pulang ke rumahnya. Kita mampir dulu ke salah satu tempat makan di jalan sukajadi sambil dia mencuci mobilnya. Jujur saja aku cukup tegang waktu itu, tapi dia berusaha untuk membuat aku tidak tegang dengan cara mengajak makan dulu dan ngobrol banyak hal. 

Seselesainya mencuci mobil dan makan, kita melanjutkan perjalanan menuju rumahnya yang ada di jalan sarijadi. Dan kembali aku merasakan tegang hebat, tapi lagi-lagi dia mengerti tanpa harus aku berbicara bahwa aku tegang, dia mengajak aku ngobrol yang bikin aku malah jadi asik bercerita kepadanya dengan penuh ekspresi, seketika hilang sudah rasa tegang aku.
Sampai tidak sadar, mobil sudah memasuki gapura yang langsung membuat aku berhenti bercerita dan bertanya kepadanya.
"udah mau sampe yah?"
"belom, lanjut aja cerita"
Iya dia bohong, padahal memang sudah mau sampai. Dia begitu agar aku tidak tegang.

Sesampainya dirumah, dia membuka pagar rumah memasukan mobilnya dan kemudian mempersilahkan aku masuk menuju ruang tamu. Kita masih duduk berdua di ruang tamu keluarganya ada dilantai 2. Masih dengan kondisi tegang lalu aku mendengar suara mamanya berteriak memanggil.

"om, mana sini bawa temennya kesini aja keatas. Kenalin ke mama."

Lalu akhirnya dia mengajak aku ke lantai dua untuk bertemu dengan mamanya. Hanya ada mamanya, tetehnya dan keponakan perempuannya. Aku memperkenalkan diri kepada mereka dengan salaman.
Hanya obrolan-obrolan kecil yang keluar saat ini karna masih dalam suasana canggung, karna aku lebih sibuk berkenalan dengan keponakan perempuannya saat itu untuk mencairkan suasana.

First impression aku bertemu mereka adalah, kalau mama tidak banyak ngobrol, teteh lebih banyak mengajak aku mengobrol dan bercerita, dan Aira, keponakannya yang awalnya pemalu namun lama-lama aku dan Aira sudah akrab aja seperti sudah lama kenal.
Alhamdulillah, suasana sudah tidak setegang seperti awal. Aku mulai santai.

Waktu sudah masuk shalat ashar, dia pamit untuk shalat ashar begitupun yang lain kecuali aku, karna waktu itu aku sedang berhalangan. Lalu semuanya bersiap-siap karna kita akan pergi keluar untuk makan malam.

Kita memutuskan makan malam di salah satu cafe baru di Bandung yang sedang hits saat itu, One Eighty yang beralamat di Jl. Ganesa No. 3 Bandung. Kita disana mengobrol banyak hal, masih dengan pertanyaan-pertanyaan umum seperti kerja dimana, sibuk apa sekarang, dan lain sebagainya. Aku lebih banyak diam karna masih agak malu-malu gitu (tapi makan tetep abis tanpa kenal jaim, hahaha), seneng banget karna teteh dan mamanya juga ponakannya welcome banget sama aku. Aku dibuat nyaman pergi dan berbincang bersama dengan mereka. Alhamdulillah, aku juga bahagia melihat senyum dia yang bahagia sudah mengenalkan aku dengan keluarganya.


1/10/16 photo by Akbar Riyadi

Ini adalah foto pertamaku bersama keluarganya, dia mana ? Yaaa yang fotoin lah hihihi.
Aku senang sekali, ini adalah pertama kalinya untukku ada seseorang yang hebat luar biasa beraninya seperti ini. Tak membutuhkan waktu lama untuk menyatakan bahwa dia yakin. Tidak banyak bicara tapi selalu membuktikan. Aku mengagumi itu dan semoga selalu seperti itu yaaa.

Semenjak itu aku semakin yakin juga terhadapnya, aku memutuskan untuk mengenal dia lebih jauh dan keluarganya begitupun sebaliknya dengan dia terhadapku sampai kita benar-benar yakin memutuskan untuk menikah.

Aku meyakinkan diri bahwa ini adalah jawaban atas semua do'aku yang aku panjatkan setiap sujudku.  Aku bersyukur atas dipertemukannya diriku dengannya. Terimakasih Ya Rabb.





Aku yang akan menjadi pendapingmu.
Love,
Helda Kardyana.










Thursday 1 March 2018

Hunting Bareng - MACRO PHOTOGRAPHY


Sejak ikut komunitas fotografi kompakers bandung ini adalah kedua kalinya aku ikut acara hunting bareng bersama komunitas fotografi lain yaitu Geojabar, Instanusantara Bandung, dan Camera Indonesia. Hunting bareng (hunbar) yang pertama itu bertema "Slowspeed Photography" yang dilaksanakan di sepanjang jalan asia afrika pada malam hari waktu itu. Dan yang kali ini mau aku cerita adalah hunbar kedua dengan tema "Macro Photography" yang dilaksanakan di Taman Hutan Raya H. Djuanda, Kota Bandung.

Macro photography adalah foto yang dilakukan dengan cara memotret dalam jarak yang sangat dekat dengan pada objeknya untuk medapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar atau mikroskop.
Kalau yang pernah liat foto semut-semut atau ulet-ulet dalam jarak dekat ya itulah yang dinamakan macro photography shay.

Hunting benar-benar dimulai pada pukul 09.00 WIB padahal di fyler acara dimulai pukul 08.00 WIB. Yaaaa taulah ya beb orang indonesia ngaretnya kaya gimana hihihi.

Kalau komunitas fotografi kompakers bandung didominasi oleh anggotanya yang senang atau bahkan jago dalam dunia food photography, beda halnya dengan 3 komunitas fotografi yang hunting bareng saat ini yaitu Geojabar, Indung (Instanusantara Bandung), dan Camera Indonesia. Setahuku kebanyakan dari 3 komunitas itu lebih ke landscape photography, street photography, toys photography dan lain-lain.
Aduh aku newbie jadi belum tahu banyak mengenai dunia fotografi selain food photography yang memang aku ikut dikomunitasnya dan itu pun masih harus banyak belajar lagi.

Saat semua dari masing-masing komunitas berkumpul, bukep memberi intruksi untuk pembagian kelompok yang setiap kelompok berisi 5 orang dari berbagai komunitas. Jadi akan ada satu atau dua orang yang membimbing kita saat mempraktikan macro photography disetiap kelompoknya. Aku sudah mendapat kelompok yang akan dibimbing oleh kang Rain yang udah jago nih makro-annya.

Karena aku engga punya lensa makro, jadi aku hanya menggunakan lensa kit bawaan dari kameranya. Kamera yang aku gunakan adalah kamera mirrorless merk Canon Eos M3.
Sebelum mulai mempraktekan macro photography, aku diberikan arahan sedikit oleh beberapa teman yang sudah jago macro photography.
Akhirnya sampailah pada praktek. Objek pertama yang dikeluarkan adalah tanaman dandelion berwarna putih yang cantik. Tanaman dandelion yang ukurannya kecil itu diletakan berdiri pada sebuah vas kecil yang sudah disediakan oleh tim yang aku lupa teteh dan akang itu dari komunitas mana (maaf yaaa hihi). Untuk menambah kesan dramatis, tim menyemprotkan air ke tanaman dandelion tersebut kemudian mempersilahkan kita untuk mulai memotret.

Aku mencoba memotret tanaman dandelion itu dengan menggunakan kamera yang aku bawa dengan menggunakan teknik menzoom sampe pada titik maksimal untuk mendapatkan fokus detail dari objek tanaman dandelion tersebut dengan manual setting  F16, ISO 100. Settingan kamera kubuat manual, jujur saja aku belum paham betul bagaimana menggunakan kamera dengan berbagai teknik, aku adalah benar-benar seorang pemula.
capture by Camera

Cekrek! Yeaaay aku mendapat beberapa foto yang yaaaa lumayanlah yaaa, masih belum bisa sebagus seperti teman-teman lain yang menggunakan lensa makro tambahan.

Aku terus mencoba beberapa kali memotret objek-objek yang lain yang sudah disediakan oleh tim. Seperti titik-titik air yang diberi warna, satu petik tanaman dandelion, dan ulat bulu (ini paling ngeri). Yang lain mencari objek yang bergerak seperti hewan kecil dan kupu-kupu.

Oh iya, disini tidak semua yang ikut hunting menggunakan kamera DSLR atau kamera profesional lainnya. Yang menggunakan camera handphone juga banyak loh. Dengan menggunakan lensa tambahan untuk handphone bernama lensbong, para peserta yang memotret menggunakan handphone bisa langsung mempraktekan macro photography ini. Bahkan ada juga camera handphone yang sudah canggih-canggih saat ini yang di pengaturan kameranya ada khusus untuk macro photography.

Sampai akhirnya ketika aku sedang mencoba-coba untuk memotret, kemudian "klik" kameraku mati! Yaps, baterainya habis karna sebelumnya aku gunakan untuk foto sunrise pada waktu subuh di hari yang sama. Agak kecewa awalnya karna merasa tidak bisa meneruskan untuk belajar macro photography tapi aku tidak berhenti sampai disitu. Aku keluarkan handphoneku dan aku meminjam lensbong kepada teman-teman yang membawa lensbong hari itu. Aku lanjutkan kembali mempelajari macro photography.


Kali ini, dengan menggunakan kamera handphone dan lensbong pinjaman dari teman-teman yang baik hati, aku memotret satu petik tanaman dandelion yang artistik menurutku, karna tim menambahkan titik-titik air berwarna di atas petikan tanaman dandelion tersebut.
Satu petik tanaman dandelion tersebut dibuat berdiri diatas "malam" (atau apa ya aku nyebiutinnya, slime kali ya? mainan anak-anak ituloh. Yah pokoknya itu deh hihihi) supaya petikan tanaman dandelion tersebut bisa berdiri dengan alas kertas berwarna dan plastik bening.
Aku menggunakan handphone bermerk Oppo F1 Plus. Bagi teman-teman yang sama-sama menggunakan handphone bermerk ini, kamera diatur pada Expert Mode dengan pengaturan AWB di daylight, Exposure none, ISO 100, Shutter auto, Focus auto dan aktifan mode RAW agar resolusi foto tinggi dan tidak pecah ketika dilakukan editing.
Caraku memotret yaitu dengan cara mendekatkan handphone yang sudah dipakaikan lensbong kepada objek yang akan di foto, fokuskan kamera pada satu titik di objek, dilarang keras banyak gerakan ketika sedang memotret agar hasil foto tidak goyang. Cekrek! Dalam beberapa kali jepretanku, hanya beberapa yang fokus hahaha itu dikarenakan aku masih goyang-goyang saat sedang memotret. Yang paling agak mending adalah foto yang diatas itu. Alhamdulillah segitu juga yaaaa hihihi.

Aku memotret dengan penuh perjuangan cyin, ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk macro photography menurutku cukup sulit, aku harus fokus, tahan nafas, jangan banyak bergerak supaya mendapat hasil yang fokus terhadap objek yang aku foto. Seperti tidak cape tapi nyatanya lebih cape daripada food photography beb. Serius!

Hunting Bareng Macro Photography
Inilah manfaatnya dari hunting bareng dengan komunitas sejenis namun dengan keahlian yang bebeda. Kita bisa belajar banyak hal yang baru, bagaimana cara memotret suatu objek dengan baik. Kesimpulannya, menurutku macro photography sangat melelahkan tapi menyenangkan dan tentunya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Senang sekali.
Terimakasih! Sampai bertemu di hunbar selanjutnyaaa!

Keep Productive!
Never stop learning about everything!


Love,
Helda Kardyana