Sunday 4 March 2018

MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH (PART 3) - Yakin?

Dalam waktu seminggu aku mengenalnya, aku masih tidak percaya akan adanya seseorang yang baru saja hadir dalam kehidupanku dan langsung menyatakan keseriusannya dengan tanpa waktu yang lama. Sungguh saat itu aku dihantui rasa takut dan bingung.
Bukan aku ingin membuka masa lalu, tapi aku ingin mengatakan alasan ketakutanku saat itu.
Aku pernah ada di hubungan yang cukup lama dengan seseorang namun gagal dalam hubungan yang serius.
Aku merasakan hal yang sama ketika dia datang secepat itu dan menyatakan keseriusannya.
Aku takut untuk kembali gagal dalam menjalin suatu hubungan terlebih dengan dia, dia yang baru saja aku kenal. Aku benar-benar tidak mengenali dia seperti apa dan bagaimana saat itu.

Namun entah mengapa dan bagaimana, dia begitu yakin terhadapku. Lalu, akupun merasakan hal sama saat itu meski masih tetap dihantui rasa bingung dan takut.


Seminggu setelah dia menemui orang tuaku, kembali dia membuktikan keyakinannya dan untuk menghilangkan rasa takut dan bingung yang aku rasakan waktu itu. Dia membawaku ke keluarganya untuk dikenalkan. 
Ada cerita sebelum aku dibawa kerumahnya. Dia bercerita bahwa dia pernah berbicara ke mamanya kaya gini,

"mah, aku mau nikah"
"nikah gimana ari kamu, calonnya aja belom ada"
"ada, nanti aku kenalin"

Kemudian, hari itu tepat pada hari sabtu tanggal 1 Oktober 2016 dia menjemputku kekantor untuk diajak ke rumahnya. Waktu itu kita gak langsung pulang ke rumahnya. Kita mampir dulu ke salah satu tempat makan di jalan sukajadi sambil dia mencuci mobilnya. Jujur saja aku cukup tegang waktu itu, tapi dia berusaha untuk membuat aku tidak tegang dengan cara mengajak makan dulu dan ngobrol banyak hal. 

Seselesainya mencuci mobil dan makan, kita melanjutkan perjalanan menuju rumahnya yang ada di jalan sarijadi. Dan kembali aku merasakan tegang hebat, tapi lagi-lagi dia mengerti tanpa harus aku berbicara bahwa aku tegang, dia mengajak aku ngobrol yang bikin aku malah jadi asik bercerita kepadanya dengan penuh ekspresi, seketika hilang sudah rasa tegang aku.
Sampai tidak sadar, mobil sudah memasuki gapura yang langsung membuat aku berhenti bercerita dan bertanya kepadanya.
"udah mau sampe yah?"
"belom, lanjut aja cerita"
Iya dia bohong, padahal memang sudah mau sampai. Dia begitu agar aku tidak tegang.

Sesampainya dirumah, dia membuka pagar rumah memasukan mobilnya dan kemudian mempersilahkan aku masuk menuju ruang tamu. Kita masih duduk berdua di ruang tamu keluarganya ada dilantai 2. Masih dengan kondisi tegang lalu aku mendengar suara mamanya berteriak memanggil.

"om, mana sini bawa temennya kesini aja keatas. Kenalin ke mama."

Lalu akhirnya dia mengajak aku ke lantai dua untuk bertemu dengan mamanya. Hanya ada mamanya, tetehnya dan keponakan perempuannya. Aku memperkenalkan diri kepada mereka dengan salaman.
Hanya obrolan-obrolan kecil yang keluar saat ini karna masih dalam suasana canggung, karna aku lebih sibuk berkenalan dengan keponakan perempuannya saat itu untuk mencairkan suasana.

First impression aku bertemu mereka adalah, kalau mama tidak banyak ngobrol, teteh lebih banyak mengajak aku mengobrol dan bercerita, dan Aira, keponakannya yang awalnya pemalu namun lama-lama aku dan Aira sudah akrab aja seperti sudah lama kenal.
Alhamdulillah, suasana sudah tidak setegang seperti awal. Aku mulai santai.

Waktu sudah masuk shalat ashar, dia pamit untuk shalat ashar begitupun yang lain kecuali aku, karna waktu itu aku sedang berhalangan. Lalu semuanya bersiap-siap karna kita akan pergi keluar untuk makan malam.

Kita memutuskan makan malam di salah satu cafe baru di Bandung yang sedang hits saat itu, One Eighty yang beralamat di Jl. Ganesa No. 3 Bandung. Kita disana mengobrol banyak hal, masih dengan pertanyaan-pertanyaan umum seperti kerja dimana, sibuk apa sekarang, dan lain sebagainya. Aku lebih banyak diam karna masih agak malu-malu gitu (tapi makan tetep abis tanpa kenal jaim, hahaha), seneng banget karna teteh dan mamanya juga ponakannya welcome banget sama aku. Aku dibuat nyaman pergi dan berbincang bersama dengan mereka. Alhamdulillah, aku juga bahagia melihat senyum dia yang bahagia sudah mengenalkan aku dengan keluarganya.


1/10/16 photo by Akbar Riyadi

Ini adalah foto pertamaku bersama keluarganya, dia mana ? Yaaa yang fotoin lah hihihi.
Aku senang sekali, ini adalah pertama kalinya untukku ada seseorang yang hebat luar biasa beraninya seperti ini. Tak membutuhkan waktu lama untuk menyatakan bahwa dia yakin. Tidak banyak bicara tapi selalu membuktikan. Aku mengagumi itu dan semoga selalu seperti itu yaaa.

Semenjak itu aku semakin yakin juga terhadapnya, aku memutuskan untuk mengenal dia lebih jauh dan keluarganya begitupun sebaliknya dengan dia terhadapku sampai kita benar-benar yakin memutuskan untuk menikah.

Aku meyakinkan diri bahwa ini adalah jawaban atas semua do'aku yang aku panjatkan setiap sujudku.  Aku bersyukur atas dipertemukannya diriku dengannya. Terimakasih Ya Rabb.





Aku yang akan menjadi pendapingmu.
Love,
Helda Kardyana.










1 comment:

  1. Sampurasun Calon Pengantin Bandung!!

    Kini Balai Sartika Convention Hall, Buah Batu Bandung memiliki New Concept Design:

    FULL CARPET, FULL AC & CHANDELIER

    KELEBIHAN YANG DIDAPATKAN:
    1. Ballroom Full AC Central, 2 Standing AC depan pelaminan dan 6 standing AC di titik tertentu
    2. Gedung Full Carpet, Lampu Kristal
    3. Terdapat 4 Ruang Rias Full AC, Full Karpet dan kamar mandi
    4. Kursi 200 Buah & Sudah termasuk listrik 15.000 watt
    5. Service dari Wedding Organizer & Wedding Consultant HIS Balai Sartika
    6. Wedding Consultant Professional yang siap mendampingi Calon Pengantin
    7. Security, Free Parkir dan Akses Tol & Jalan Mudah
    8. Lucky Dip
    9. Paket Fleksibel dapat berubah sesuai kebutuhan Calon Pengantin
    10. Porsi Catering menyesuaikan kebutuhan Calon Pengantin


    Dapatkan juga spesial promo untuk booking bulan Oktober 2017!!!
    Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi :

    Zulfa
    Whatsapp : 089611648377

    ReplyDelete