Monday 15 January 2018

MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH (PART 2) - Pembuktian Nyata


Bismillahirahmanirrahiim.
Assalamualaikum.

Melanjutkan postingan sebelumnya. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya di Part 1 tepat pada hari sabtu tanggal 24 September 2016. Aku diajak olehnya jalan-jalan ke salah satu mesjid kesukaanku, yaitu mesjid Al- Irsyad yang berlokasi di Kota Baru Parahyangan. Salah satu mesjid karya arsitek sekaligus yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung yaitu Bapak Ridwan Kamil ini terbilang unik menurutku. Mesjid yang diresmikan pada tahun 2010 ini memiliki bentuk berupa kubus sederhana yang disusun dengan menggunakan batu bata di seluruh dinding dengan design berlubang atau celah antara batu solid. Yang lebih menarik dari itu adalah area kiblat didesign terbuka dengan pemandangan alam, disana terdapat batu berbentuk lingkarang besar dengan lafadz Allah. Ma Syaa Allah luar biasa pokoknya.

Aku pertama kali kesana pada tahun 2011 akhir kalau tidak salah, bersama dengan teman-teman kantorku sewaktu aku masih bekerja di Cipaganti Group. Dan kembali lagi di tahun 2016 bersama seseorang yang akan menjadi imam dimasa depanku. Aamiin..

Waktu itu cuaca cukup terik, dia menjemputku sekitar pukul 13.30 ke kantor dan menempuh perjalanan ke Mesjid Al-Irsyad kurang lebih selama 45 menit dari kantorku yang berlokasi di jalan setiabudi. Selama di perjalanan, kita asik mengobrol banyak hal mengenai kehidupan masing-masing.
Entah kenapa aku dan dia sudah mulai nyaman menceritakan kehidupan keluarga kita masing masing.

Sesampainya kita di mesjid Al-Irsyad, kita hanya duduk-duduk saja di luar mesjid dan berencana untuk foto-foto sambil menikmati suasana teduh di area Mesjid Al-Irsyad.



Memutuskan Menikah Part 1

Tidak terlalu lama kita berada disana, akhirnya kita memutuskan untuk melajutkan perjalanan lagi. Waktu itu kita mampir dulu di Giant padalarang untuk sekedar membeli minuman. Dan waktu itu aku ingat dia membeli ice cream dan aku membeli dimsum.
Kita makan didalam mobil sambil terus mengobrol banyak hal.
Ah senang sekali.

Tak lama waktu adzan ashar berkumandang, kita memutuskan mencari mesjid terdekat untuk melaksanakan shalat ashar.
Aku lupa tepatnya dimana dan apa nama mesjidnya, yang aku ingat saat kita sampai di depan mesjid, dia bertemu dengan seorang temannya yang mengedarai motor. Aku diam dan hanya senyum sedikit saja waktu itu menyapa temannya.

Selesai shalat ashar kita memutuskan untuk pergi makan, akhirnya tertuju ke sebuah tempat makan di daerah dago. The kiosk.
Aku ingat, waktu itu dia pesan nasi ayam penyet dan aku hanya beli cemilan saja, tahu gejrot kesukaanku.


Selesai makan,  kita memutuskan untuk pulang. Dia mengantarku pulang. Di sela-sela mengobrol aku bertanya padanya.
"Mau mampir?"
Dia senyum.
"Eumm, iyaa"
Aku senyum.

Karna diperjalanan masuk adzan magrib, akhirnya dia berhenti untuk shalat magrib di mesjid dekat rumahku, aku menunggu di mobil dia bilang aku shalat dirumah saja.
Selama dia shalat, jujur saja aku deg-deg-an karna dia mau kerumahku. Aku kabari mamaku bahwa akan ada seseorang yang datang kerumah.
Kurasa apa yang aku rasakan dia merasakan juga, nerveous.

Sesampainya dirumah, aku persilahkan dia masuk. Disambut mamaku. Menuju lantai 2 rumahku, aku mempersilakan dia duduk. Mamaku membuatkan minum, aku pergi shalat magrib.

Lalu, akhirnya aku, mama dan dia mengobrol. Dan aku speechless saat itu,  dia mengatakan keseriusannya ke mamaku. Dia menyampaikan niat baiknya yang langsung ia sampaikan ke mamaku.
Tak lama papaku datang, jadi hari itu hari dimana dia mengutarakan maksud baiknya kepada kedua orang tuaku

Mama papa dan dia asik sekali mengobrol malam itu sampai gak sadar kalau waktu terus berjalan, tau-tau udah jam 10 malem.
Mama papa akhirnya meninggalkan kami berdua, eh tidak benar-benar berdua sih ada adikku waktu itu.

Dia tersenyum kepadaku.
"Nerveous", begitu katanya.
Dia tidak bisa menyembunyikan betapa tegangnya dia saat itu. Tapi aku senang, saat itu berjalan dengan baik.

Jujur saja, ini adalah pertama kalinya untukku, ada seorang lelaki yang sangat yakin dan berani seperti ini kepadaku.
Iya memang sebelumnya aku tantang dia saat pertama kali dia menyatakan perasaannya kepadaku.
"Aku udah gak mau buang-buang waktu lagi, kalau memang ada laki-laki yang mau denganku, silahkan temui orang tuaku", begitu kataku.
Dan tanpa waktu yang lama dan banyak berbicara, dia membuktikan itu. Aku terharu. Aku senang.
Terimakasih.




***to be continued***


0 komentar:

Post a Comment